Snack kucing sehat bukan sekadar pelengkap makanan utama, tetapi juga penunjang kesehatan si manis berbulu. Banyak pemilik belum menyadari bahwa pemberian snack atau cemilan kucing yang tepat mampu meningkatkan energi,

Kenapa kucing melet terus sering kali menjadi pertanyaan umum bagi banyak pemilik kucing. Kebiasaan ini kadang terlihat lucu, tapi bisa jadi pertanda sesuatu yang serius. Kucing memang bisa menjulurkan lidah sesekali, namun jika terlalu sering, Anda patut curiga.
7 Penyebab Kenapa Kucing Melet Terus
Melet atau menjulurkan lidah terus-menerus pada kucing bukanlah kebiasaan normal. Perilaku ini bisa disebabkan oleh gangguan fisik, stres, atau kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, Anda perlu mengenali penyebabnya lebih awal. Berikut beberapa penyebabnya:
1. Kenapa Kucing Melet Terus: Kucing Terlalu Panas
Kucing menjulurkan lidah untuk mengatur suhu tubuh saat merasa terlalu panas. Ini bisa terjadi setelah bermain lama atau berada di ruangan tanpa ventilasi.
Jika melet disertai napas terengah-engah, kucing Anda mungkin mengalami heatstroke. Menurut Koran Jakarta, heatstroke dapat menyebabkan lidah memerah, muntah, dan pernapasan cepat.
2. Kenapa Kucing Melet Terus: Masalah Pernapasan
Gangguan pada saluran pernapasan bisa membuat kucing bernapas lewat mulut. Melet menjadi mekanisme untuk membantu mengalirkan udara.
Penyebabnya bisa berupa flu, infeksi, atau alergi udara. Artikel dari Kumparan menyebutkan bahwa infeksi saluran pernapasan atas dapat memicu melet sebagai respons tubuh terhadap kesulitan bernapas.
3. Kenapa Kucing Melet Terus: Masalah Gigi dan Mulut
Infeksi gusi, karang gigi, atau luka di dalam mulut bisa membuat kucing kesulitan menutup mulutnya. Mereka pun cenderung melet untuk mengurangi rasa sakit. Bau mulut atau air liur berlebih bisa menjadi tanda tambahan. Kondisi ini perlu pemeriksaan dokter hewan agar tidak berkembang menjadi abses atau radang kronis.
4. Kenapa Kucing Melet Terus: Merasa Stres
Saat stres atau cemas, kucing bisa menunjukkan perilaku aneh seperti menjulurkan lidah terus. Suara bising, lingkungan asing, atau perubahan rutinitas bisa memicu reaksi ini. Melet terjadi sebagai respons tubuh terhadap tekanan mental. Biasanya disertai dengan perilaku menyendiri atau penurunan nafsu makan.
5. Kenapa Kucing Melet Terus: Efek Obat atau Sedasi
Beberapa obat, terutama penenang, bisa membuat otot mulut melemah. Akibatnya, lidah kucing menjulur tanpa disadari. Kondisi ini biasanya bersifat sementara dan hilang saat efek obat mereda. Pemilik perlu memantau apakah melet terjadi setelah prosedur medis atau pemberian obat tertentu.
6. Kenapa Kucing Melet Terus: Gangguan Neurologis
Kerusakan saraf di area wajah dapat menyebabkan lidah kucing tidak terkontrol. Melet secara terus-menerus bisa jadi tanda adanya masalah neurologis. Biasanya disertai gejala lain seperti gerakan kepala yang tidak normal, kehilangan keseimbangan, atau perubahan perilaku.
7. Kenapa Kucing Melet Terus: Bentuk Wajah Brachycephalic
Beberapa ras kucing seperti Persian atau Exotic Shorthair memiliki tengkorak pendek. Struktur wajah ini membuat mereka lebih mudah melet seperti anjing. Kucing melet terus kenapa seringkali dikaitkan dengan bentuk wajah yang unik ini. Meskipun tidak berbahaya, pemilik tetap perlu memantau frekuensi dan kondisi mulutnya.
7 Cara Mengatasi Kenapa Kucing Melet Terus
Setelah mengetahui penyebabnya, Anda bisa mengambil langkah tepat untuk mengatasi kucing yang melet terus. Penanganan harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing kucing. Oleh karena itu, tindakan cepat bisa mencegah masalah menjadi lebih serius.
Berikut beberapa cara efektif yang bisa Anda lakukan:
Jaga Suhu Ruangan Tetap Sejuk
Pastikan kucing tidak berada di tempat yang terlalu panas atau lembap. Gunakan kipas atau pendingin ruangan jika diperlukan. Anda juga bisa menempatkan kucing di ruangan dengan sirkulasi udara yang baik. Menurut Hello Sehat, suhu tinggi dapat menyebabkan kucing terengah-engah dan menjulurkan lidah sebagai respons terhadap heatstroke.
Periksa Saluran Pernapasannya
Jika melet disertai gejala batuk, pilek, atau napas berat, segera evaluasi saluran pernapasannya. Periksa hidung dan mulut untuk melihat tanda iritasi.
Bila perlu, lakukan pemeriksaan ke dokter hewan. Tirto.id menyebutkan bahwa infeksi pernapasan dan gangguan saluran napas atas bisa menjadi pemicu utama perilaku melet yang tidak biasa.
Rawat Kesehatan Mulut Secara Rutin
Membersihkan gigi dan gusi kucing secara berkala dapat mencegah infeksi. Gunakan pasta gigi khusus hewan untuk menjaga mulut tetap bersih. Periksa juga apakah ada luka atau pembengkakan. Bau mulut dan air liur berlebih bisa menjadi tanda awal masalah gigi.
Redakan Stres pada Kucing
Berikan tempat nyaman dan jauhkan dari suara bising. Mainkan kucing dengan lembut atau berikan camilan favoritnya. Rutinitas harian yang konsisten bisa membantu mengurangi kecemasan. Kucing yang stres cenderung menunjukkan perilaku seperti melet, menyendiri, atau menghindari kontak.
Perhatikan Efek Samping Obat
Jika kucing baru saja minum obat, perhatikan reaksi tubuhnya. Catat berapa lama melet terjadi dan apakah disertai gejala lain. Konsultasikan ke dokter jika gejala tidak kunjung hilang. Efek sedasi atau pelemas otot bisa membuat lidah menjulur tanpa disadari.
Lakukan Pemeriksaan Saraf Jika Perlu
Jika kucing menunjukkan perilaku tidak biasa selain melet, segera lakukan evaluasi saraf. Pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk melihat kondisi otak dan sistem koordinasinya. Gangguan neurologis bisa memengaruhi kontrol otot wajah dan lidah.
Konsultasi dengan Dokter untuk Ras Khusus
Bagi pemilik kucing brachycephalic seperti Persian atau Exotic Shorthair, konsultasikan secara berkala ke dokter hewan. Dokter bisa membantu memastikan bentuk wajah tidak mengganggu fungsi napas dan mulut. Penyesuaian diet dan aktivitas mungkin juga dibutuhkan.
Kenapa Kucing Melet Terus: Hal-Hal yang Harus Diwaspadai
Kenapa kucing melet terus seperti anjing terus-menerus bisa tampak sepele, tapi beberapa tanda bisa menunjukkan kondisi serius. Anda harus cermat dalam mengamati perilaku dan perubahan fisik kucing. Oleh karena itu, jika salah satu dari hal berikut muncul, segera ambil tindakan. Kewaspadaan Anda sangat penting untuk keselamatan kucing.
Melet Disertai Napas Cepat
Jika kucing bernapas dengan sangat cepat sambil melet, kemungkinan besar sedang mengalami gangguan pernapasan. Ini bisa jadi tanda kucing tidak cukup oksigen. Perhatikan juga posisi tubuhnya saat bernapas. Menurut Koran Jakarta, napas cepat disertai lidah menjulur bisa menjadi gejala heatstroke yang berbahaya.
Lidah Kering dan Tidak Normal
Lidah kucing yang kering, pucat, atau tampak kebiruan bisa menandakan masalah serius. Ini mungkin terkait dengan sirkulasi darah atau kekurangan oksigen. Kondisi seperti ini membutuhkan penanganan medis segera. Artikel dari Kids Grid menyebutkan bahwa lidah berwarna merah tua atau kebiruan bisa menjadi tanda gangguan sirkulasi atau keracunan.
Kucing Menjadi Sangat Lemas
Kucing yang melet sambil berbaring lemas mungkin sedang tidak enak badan. Energinya berkurang drastis dan bisa jadi mengalami dehidrasi atau infeksi. Segera pastikan ia tetap minum dan makan cukup. Jika kondisi tidak membaik dalam waktu singkat, konsultasikan ke dokter hewan.
Air Liur Berlebihan
Air liur yang keluar terus-menerus saat melet bisa menandakan masalah pada mulut atau sistem saraf. Anda juga perlu memeriksa bau mulut dan kondisi gigi. Jika air liur bercampur darah, jangan tunda untuk memeriksakan kucing. Kondisi ini bisa berkaitan dengan infeksi gusi atau keracunan.
Perubahan Perilaku yang Mendadak
Kucing biasanya tidak menunjukkan rasa sakit secara langsung. Namun jika tiba-tiba ia sering sembunyi, tidak mau makan, atau lebih agresif, Anda perlu curiga. Melet bisa jadi salah satu sinyal adanya ketidaknyamanan dalam tubuhnya. Perubahan perilaku mendadak adalah indikator penting yang tidak boleh diabaikan.
Kondisi Kucing Melet yang Tidak Normal
Tidak semua kucing yang melet berarti sedang sakit. Namun, beberapa kondisi perlu Anda perhatikan lebih serius, antara lain:
- Kucing melet lebih dari 10 menit tanpa henti
- Napas terlihat sangat cepat dan tidak beraturan
- Melet disertai muntah atau diare
- Suhu tubuh terasa panas atau sangat dingin
- Kucing tampak gelisah atau mencari tempat tersembunyi
- Lidah terlihat berwarna biru atau ungu
- Ada darah di lidah, gusi, atau air liur
- Kucing sulit berdiri atau kehilangan keseimbangan
- Melet sambil mengeluarkan suara aneh atau mengeong terus
- Kucing kehilangan nafsu makan dan minum selama 1 hari penuh
Kucing yang melet terus perlu Anda perhatikan secara serius. Perubahan kecil bisa jadi pertanda kondisi besar. Untuk pemeriksaan menyeluruh, gunakan layanan konsultasi kesehatan dan perilaku kucing dari Faunafella. Layanan grooming dan perawatan juga bisa dipanggil ke rumah agar kucing Anda tetap bersih, sehat, dan bahagia setiap hari.