Snack kucing sehat bukan sekadar pelengkap makanan utama, tetapi juga penunjang kesehatan si manis berbulu. Banyak pemilik belum menyadari bahwa pemberian snack atau cemilan kucing yang tepat mampu meningkatkan energi,

Ciri-ciri kucing rabies sering kali tidak langsung terlihat jelas. Namun, kucing yang sudah terinfeksi virus rabies akan menunjukkan beberapa perubahan perilaku drastis. Pemilik kucing perlu peka agar tidak terlambat menangani kondisi ini. Artikel ini membahas gejala, penyebab, dan tindakan tepat jika kucing Anda menunjukkan tanda rabies.
Bahayanya Ciri-Ciri Kucing Rabies
Kucing rabies sangat berbahaya karena virusnya bisa menular ke manusia dan hewan lain. Rabies menyerang sistem saraf, menyebabkan perubahan emosi hingga agresivitas ekstrem. Selain itu, virus ini bisa menyebar melalui gigitan atau cakaran, terutama jika air liur masuk ke luka terbuka. Oleh karena itu, memahami bahaya rabies menjadi langkah awal untuk mencegah risiko yang lebih besar.
Rabies Bisa Menyebabkan Kematian
Rabies tergolong penyakit yang hampir selalu berujung fatal jika tidak segera ditangani. Setelah gejala atau ciri-ciri cakaran kucing rabies muncul, peluang pemulihan sangat kecil. Purina Indonesia menjelaskan bahwa virus rabies menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat jika tidak dicegah sejak awal.
Penyebaran Lewat Saliva
Virus rabies menyebar lewat air liur yang masuk ke tubuh lewat luka. Ketika kucing menggigit atau mencakar, risiko penularan meningkat drastis. Halodoc menyebutkan bahwa air liur yang terinfeksi bisa masuk melalui luka terbuka, bahkan melalui jilatan di kulit yang terluka.
Tidak Ada Obat Setelah Gejala Muncul
Sementara itu, rabies tidak bisa disembuhkan jika gejala sudah muncul. Vaksin hanya efektif sebelum virus aktif menyerang otak. Inilah yang membuat pencegahan jauh lebih penting daripada pengobatan. Alodokter menegaskan bahwa vaksinasi rutin adalah satu-satunya cara efektif untuk melindungi kucing dari rabies.
Ciri-Ciri Kucing Rabies Bisa Menginfeksi Manusia
Terlebih lagi, bekas ciri-ciri gigitan kucing rabies bisa menularkan virus ke manusia. Saat tertular, penderita bisa mengalami gejala kejang, halusinasi, dan fobia air. Kementerian Kesehatan RI menyebutkan bahwa rabies termasuk penyakit zoonosis yang sangat mematikan dan harus ditangani segera setelah paparan.
Virus Sangat Agresif dan Cepat Menyebar
Rabies termasuk virus yang sangat cepat menyebar dari sistem saraf pusat ke seluruh tubuh. Dalam hitungan hari, kondisi bisa memburuk drastis. Pawlyclinic menjelaskan bahwa rabies berkembang melalui tiga tahap: prodromal, agresif, dan paralisis—dan semuanya bisa berlangsung dalam waktu kurang dari dua minggu.
10 Ciri-Ciri Kucing Rabies yang Harus Diwaspadai
Rabies pada kucing bukan hanya mengubah kondisi fisik, tapi juga perilaku secara ekstrem. Mengenali gejala dan ciri kucing rabies sejak dini sangat penting untuk mencegah penularan ke manusia dan hewan lain. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Perubahan Suara Menjadi Serak
Kucing rabies sering mengeong dengan suara serak, aneh, atau terus-menerus. Hal ini terjadi karena virus menyerang otot tenggorokan dan saluran vokal. Suara yang tidak biasa ini bisa menjadi tanda awal sebelum gejala lain muncul.
2. Agresif dan Mudah Marah
Di sisi lain, perubahan perilaku menjadi sangat agresif adalah ciri paling mencolok. Kucing bisa menyerang tanpa provokasi, bahkan terhadap pemiliknya. Menurut Halodoc, agresi mendadak ini disebabkan oleh gangguan sistem saraf pusat.
3. Ciri-Ciri Kucing Rabies: Takut Air atau Cahaya
Sementara itu, kucing rabies bisa menunjukkan ketakutan ekstrem terhadap air atau cahaya terang. Respons ini mirip dengan gejala rabies pada manusia dan merupakan akibat dari hipersensitivitas neurologis.
4. Gelisah dan Terus Bergerak
Kucing tampak tidak bisa diam, terus berjalan, atau mengeong berlebihan. Aktivitas ini bukan karena lapar, melainkan karena sistem saraf terganggu. Ia bisa terlihat seperti “berkeliling tanpa tujuan.”
5. Ciri-Ciri Kucing Rabies: Nafsu Makan Hilang Total
Selanjutnya, kucing rabies biasanya kehilangan nafsu makan secara drastis. Bahkan makanan favorit pun bisa ditolak. Ini terjadi karena kesulitan menelan dan gangguan pada pusat pengatur rasa lapar di otak.
6. Air Liur Berlebihan
Terlebih lagi, produksi saliva meningkat drastis. Air liur tampak berbusa dan menetes terus-menerus. Ini adalah tanda khas rabies karena virus aktif dalam air liur dan menjadi media utama penularan.
7. Terlihat Lemah atau Sering Jatuh
Setelah fase agresif, kucing bisa tampak sangat lemah. Ia kesulitan berdiri atau berjalan lurus karena virus menyerang sistem motorik. Menurut Alodokter, ini menandakan rabies sudah memasuki tahap lanjut.
8. Ciri-Ciri Kucig Rabies: Bola Mata Tidak Fokus
Bahkan, tatapan kucing bisa menjadi kosong atau melotot. Gerakan matanya tidak terarah dan pupil bisa membesar tanpa respons terhadap cahaya. Ini menunjukkan gangguan pada pusat penglihatan dan kontrol otot mata.
9. Menjilati Luka Terlalu Sering
Jika ada luka bekas gigitan atau cakaran, kucing akan terus menjilatinya. Virus rabies biasanya masuk dari luka tersebut dan menjalar ke sistem saraf. Perilaku ini juga bisa memperparah infeksi lokal.
10. Menghindar dari Kontak Sosial
Terakhir, kucing rabies cenderung menyendiri dan menghindari interaksi. Ia memilih tempat gelap dan tertutup, berbeda dari perilaku biasanya yang aktif dan bersahabat. Perubahan ini bisa menjadi alarm bagi pemilik untuk segera bertindak.
Penanganan Tepat Jika Ciri-Ciri Kucing Rabies Terlihat
Penanganan cepat bisa menyelamatkan kucing dan mencegah penularan. Langkah awal yang tepat juga mengurangi risiko bagi manusia di sekitarnya. Berikut langkah-langkah penting yang perlu dilakukan:
1. Isolasi Kucing Secara Aman
Langkah pertama adalah memisahkan kucing dari hewan atau manusia lain. Menurut Pawlyclinic, isolasi sangat penting untuk mencegah penyebaran virus. Pastikan ruang isolasi tenang, aman, dan tidak memicu stres berlebih.
2. Gunakan Sarung Tangan Saat Menangani
Selain itu, saat menangani kucing yang terduga rabies, selalu gunakan alat pelindung. Sarung tangan tebal bisa mencegah kontak langsung dengan air liur atau luka. Hindari menyentuh bagian tubuh kucing tanpa perlindungan, terutama area mulut dan cakarnya.
3. Bersihkan Luka dengan Sabun
Jika Anda tergigit atau tercakar, segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama minimal 15 menit. Kemenkes menyebutkan bahwa pencucian luka adalah langkah krusial untuk menurunkan risiko infeksi sebelum vaksinasi diberikan.
4. Hubungi Dokter Hewan
Sementara itu, segera hubungi dokter hewan setelah melihat gejala awal. Diagnosa profesional sangat penting untuk memastikan apakah kucing terkena rabies. Dokter akan menentukan apakah perlu dilakukan karantina, observasi, atau tindakan medis lanjutan.
5. Vaksinasi Kucing Sehat
Terlebih lagi, vaksin rabies perlu diberikan secara rutin, terutama untuk kucing yang sering keluar rumah atau berinteraksi dengan hewan liar. Purina Indonesia menegaskan bahwa vaksinasi adalah langkah paling efektif untuk mencegah rabies dan melindungi keluarga Anda.
Ciri-Ciri Kucing Rabies yang Harus Dibawa Ke Dokter
Kucing rabies harus segera dibawa ke dokter hewan saat menunjukkan gejala mencurigakan. Berikut ini beberapa kondisi yang membutuhkan perhatian medis secepatnya:
- Kucing menggigit atau mencakar tanpa sebab.
- Mulut mengeluarkan air liur berbusa.
- Nafsu makan hilang lebih dari dua hari.
- Kucing terlihat sangat agresif dan sulit dikendalikan.
- Menghindar dari cahaya atau suara.
- Sering terjatuh saat berjalan.
- Luka bekas gigitan tidak kunjung sembuh.
- Bola mata terlihat kosong dan kaku.
- Suara mengeong berubah dan terus menerus.
- Tidak merespons saat dipanggil atau disentuh.
Mengetahui ciri-ciri kucing rabies akan membantu Anda lebih siap melindungi diri dan anabul tercinta. Jangan abaikan gejala awal yang muncul pada kucing Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan atau butuh saran perawatan khusus, konsultasikan langsung dengan Faunafella. Manfaatkan juga layanan grooming panggilan lengkap yang siap merawat anabul Anda di rumah dengan nyaman.